Sejak kecil aku menyukai dunia seni dan hal-hal berbau kreatif. Cita-citaku, kalau nggak jadi penulis ya ilustrator (baca: My Passion Story ) Berangkat dari hal itu, aku memilih jurusan seni sebagai pendidikan formalku. Selama ini aku cukup idealis dan ambisius dalam mengejar sesuatu. Di sekolah aku termasuk murid berprestasi. Aku senang ikut berbagai kompetisi dan sering memenangkan penghargaan. Aku juga berhasil mendapatkan beasiswa di kampus ternama yang menjadi impian banyak orang. Lalu, setelah lulus aku bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan fashion, sesuatu yang memang aku inginkan selama ini. Tapi semuanya terhenti sejak aku punya anak. Aku merasa kehilangan banyak hal. Tidak adanya pencapaian membuatku merasa " unworthy ". Bisa dibilang itu menjadi salah satu titik terendahku (baca: Perjalanan Seorang Ibu Berdamai dengan Diri Sendiri ) Namun, di saat bersamaan, seolah Tuhan ingin memberitahuku, bahwa hidup tidak sekedar mengejar nilai dan angka-an
Setelah berkali-kali gagal,
akhirnya minggu kemarin berhasil juga ngebujuk suami untuk nemenin jalan-jalan ke
Kampung Tulip. Bukan di Eropa, Kampung Tulip yang ini letaknya nggak jauh dari tempat kami tinggal yaitu di daerah
Ciwastra, Bandung. Akses menuju ke sana juga nggak terlalu sulit kok. Nggak
perlu naik-naik gunung seperti wisata sejenis yang banyak ada di daerah Lembang.
Justru obyek wisata ini ada di tengah-tengah pemukiman penduduk, lebih tepatnya
di komplek perumahan Banyubiru blok H, no. 17. Ya, aku nggak salah tulis, loh!
Tempat ini memang ada di komplek perumahan. Sebelumnya nggak kebayang, ya,
areal kosong perumahan bisa disulap menjadi tempat wisata seperti ini.
Tiket masuknya pun nggak begitu
mahal. Berhubung kami kesana saat liburan, kami harus membayar 12.000 rupiah
per orang. Jika kesana saat weekdays, pasti lebih murah lagi.
Kampung Tulip ini menawarkan
pemandangan ala-ala negeri kincir, Belanda. Meski nggak terlalu luas, tempat
ini cukup mampu menghadirkan spot-spot lucu untuk berfoto. Seperti kita tahu,
wisata semacam ini sedang nge-hype banget di mana-mana. Nggak heran deh, waktu
kami kesana banyak banget pengunjung yang datang untuk berfoto.
Selain bangunan-bangunan ala
Belanda. ada juga sebuah danau di tengah-tengah taman. Kita bisa berkeliling
danau tersebut menggunakan perahu yang disewakan di sana. Fasilitas di tempat
ini juga cukup lengkap. Ada tempat makan, toilet dan mushola.
O iya, ada juga rumah shabby chik
yang menjadi salah satu spot terbaik untuk berfoto. Rumah ini disetting
layaknya ruang tamu, lengkap dengan interior bernuansa shabby. Sayangnya, untuk
masuk ke rumah ini, kita diharuskan membayar tiket lagi sebesar 9000 rupiah.
Kalau ditotal hampir sama dengan tiket masuk ke farm house, Lembang. Di Farmhouse
spot fotonya lebih banyak. Ditambah lagi di sana kita bisa menukar tiket dengan
susu atau sosis. L
Selebihnya, tempat ini cukup recommended,
terutama untuk yang ingin menambah stock foto di instagram. Sedikit tips,
pakailah pakaian-pakaian berwarna cerah agar saat di foto nuansa summernya
lebih terasa.
Sipp. Kak makasih infonya ya💕
BalasHapus