Memutuskan untuk berhenti kerja di tengah
karier yang menjanjikan bukanlah hal mudah. Banyak juga yang menyayangkan
kenapa harus berhenti. Bagiku, yang terpenting aku tahu apa yang benar-benar
kuinginkan. Dengan pekerjaan yang kujalani, tidak terbayang bagaimana rasa
bersalahnya, ketika suami masih di rumah, pagi-pagi aku harus berangkat kerja
lebih dulu. Ketika suami pulang kerja, aku belum tiba di rumah karena masih
menyelesaikan pekerjaan kantor. Belum lagi jika nanti sudah punya anak. Aku
pernah dengar cerita dari seorang teman kantor. Sebagai wanita karier, pada
suatu titik dia merasakan penyesalan. Oh ternyata anakku sudah bisa begini,
sudah bisa begitu. Oh, tiba-tiba udah besar aja. Banyak fase perkembangan anak
yang terlewat sehingga dia sendiri terkejut dengan apa yang telah dicapai anaknya.
Aku tidak ingin hal serupa terjadi padaku. Sejak lama memang aku sudah berniat
untuk berhenti bekerja setelah menikah nanti. Kebetulan suami sangat mendukung. Pekerjaannya sebagai pengajar
membuatnya sering 'dicurhati' murid-murid. Ia tahu bagaimana kesedihan
anak-anak yang kedua orang tuanya sibuk bekerja dan bagaimana dampaknya
terhadap anak tersebut. Kami berharap semoga nantinya bisa mencurahkan kasih
sayang secara penuh dengan mengurus anak-anak sendiri, tanpa bantuan pengasuh.
Rabu, 29 November 2017
Selasa, 28 November 2017
Obsesi (Antologi Cerpen)
Judul: Obsesi (Antologi Cerpen Bengkel Sastra 2006)
Penerbit: Balai Bahasa Yogyakarta
Tahun 2006, saya mendapat kesempatan mewakili sekolah untuk mengikuti kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Selama kurang lebih 3 bulan saya mengikuti pelatihan menulis dan teater yang dibimbing langsung oleh beberapa sastrawan Indonesia antara lain Mbak Evi Idawati, Mas Landung Simatupang dan Mas Sri Harjanto Sahid.
Di akhir pelatihan, selain mempersiapkan pertunjukan teater kami juga diwajibkan untuk membuat membuat sebuah cerpen yang nantinya akan dimuat dalam antologi bersama.
Antologi tersebut akhirnya diberi judul Obsesi. Terdiri dari 31 cerpen dengan beragam tema. Cerpen saya yang dimuat berjudul "Kembali untuk Pergi", menceritakan tentang seorang gadis yang menunggu kekasihnya pulang."
Penerbit: Balai Bahasa Yogyakarta
Tahun 2006, saya mendapat kesempatan mewakili sekolah untuk mengikuti kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Selama kurang lebih 3 bulan saya mengikuti pelatihan menulis dan teater yang dibimbing langsung oleh beberapa sastrawan Indonesia antara lain Mbak Evi Idawati, Mas Landung Simatupang dan Mas Sri Harjanto Sahid.
Di akhir pelatihan, selain mempersiapkan pertunjukan teater kami juga diwajibkan untuk membuat membuat sebuah cerpen yang nantinya akan dimuat dalam antologi bersama.
Antologi tersebut akhirnya diberi judul Obsesi. Terdiri dari 31 cerpen dengan beragam tema. Cerpen saya yang dimuat berjudul "Kembali untuk Pergi", menceritakan tentang seorang gadis yang menunggu kekasihnya pulang."
Hello, I am Isyka Syukriya. Born 27 Februari 1990 A happy wife, a dreamer, an interover and melankolis person. Books and movies addict. I also love arts, drawing, writing, fashion, and many more.
Please visit my account:
Instagram : @s.syukriya
Youtube : isyka syukriya
Behance: Siti Syukriya
Langganan:
Postingan (Atom)
KitaBeli, Solusi Belanja Aman, Mudah dan Murah dari Rumah
Semenjak diberlakukannya PPKM, mau ke mana-mana semakin susah. Selain harus membawa surat vaksin, nggak semua tempat mengijinkan anak dibawa...

-
Menjadi ibu ternyata nggak seindah apa yang ditampilkan di feeds Instagram. Saking repotnya ngurus anak, diri sendiri jadi nggak keu...
-
Sebagai penderita mata minus aku jarang banget memakai softlens. Aku lebih memilih pakai kacamata untuk sehari-hari karena nggak ribet, ...