Sejak kecil aku menyukai dunia seni dan hal-hal berbau kreatif. Cita-citaku, kalau nggak jadi penulis ya ilustrator (baca: My Passion Story ) Berangkat dari hal itu, aku memilih jurusan seni sebagai pendidikan formalku. Selama ini aku cukup idealis dan ambisius dalam mengejar sesuatu. Di sekolah aku termasuk murid berprestasi. Aku senang ikut berbagai kompetisi dan sering memenangkan penghargaan. Aku juga berhasil mendapatkan beasiswa di kampus ternama yang menjadi impian banyak orang. Lalu, setelah lulus aku bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan fashion, sesuatu yang memang aku inginkan selama ini. Tapi semuanya terhenti sejak aku punya anak. Aku merasa kehilangan banyak hal. Tidak adanya pencapaian membuatku merasa " unworthy ". Bisa dibilang itu menjadi salah satu titik terendahku (baca: Perjalanan Seorang Ibu Berdamai dengan Diri Sendiri ) Namun, di saat bersamaan, seolah Tuhan ingin memberitahuku, bahwa hidup tidak sekedar mengejar nilai dan angka-an
Ini adalah karya novel pertama saya, yang saya tulis selama 3 tahun lebih (sempat vacum karena kesibukan di kampus) dan akhirnya dapat terbit tahun pada tahun 2010. Awalnya saya menulis dengan Ilustrasi covernya saya buat sendiri. Dan... berikut ini sinopsisnya:
Jingga adalah seorang gadis manis berumur 17 tahun yang
lucu, baik hati, dan periang. Ia punya begitu banyak teman yang menyayanginya.
Di sekolah ia punya segudang prestasi dan selalu menjadi kebanggaan guru- guru
dan orangtuanya. Mulai dari juara kelas, debat ini itu, sampai prestasi non
akademis seperti modeling dan melukis. Diantara bakatnya yang lain melukis
memang yang paling menonjol. Hidupnya nyaris sempurna, kelihatannya amat
bahagia namun sebenarnya di hatinya menyimpan sebuah kesedihan yang amat
mendalam.
Vincent, ia adalah sahabat karib di masa kecil Jingga,
cinta pertamanya. Jingga dan Vincent harus terpisah karena Vincent harus pindah
ke luar negeri. Sejak itulah Jingga selalu terobsesi untuk bertemu Vincent.
Suatu hari Jingga mendengar kabar bahwa Vincent akan
kembali ke Indonesia. Ia bahkan sempat menghubungi Jingga dan mengajaknya
bertemu di acara peresmian galeri milik Om Gangsar, papa Vincent. Malang nasib
Jingga, ia mengalami kecelakaan di perjalanan menuju galeri. Vincent merasa
marah dan kecewa karena Jingga tak juga datang. Ia pun kembali ke Perancis dan
tak lagi memberi kabar pada Jingga.
Keinginan Jingga untuk bertemu Vincent makin besar.
Sekeluarnya ia dari rumah sakit, ia mendengar kabar bahwa ada sebuah lomba lukis
yang hadiahnya beasiswa untuk kuliah seni di Perancis. Dengan penuh semangat,
ia pun memutuskan untuk mengikuti lomba itu. Keinginannya sempat ditentang oleh
Ello, sahabatnya yang diam- diam jatuh cinta padanya. Hal itu membuat
persahabatan Jingga dan Ello nyaris hancur.
Tiba di hari perlombaan Jingga tak juga datang. Sesuatu
telah terjadi padanya. Pandangannya mendadak kabur dan ia tak bisa melihat lagi.
Betapa terkejutnya Jingga dan keluarganya setelah mendengar vonis
dokter bahwa ia buta. Rupanya benturan keras di pelipisnya pada saat kecelakaan
beberapa waktu lalu, berpengaruh pada saraf matanya. Itulah yang
menyebebabkannya buta.
Hidup Jingga mendadak berubah drastis. Ia tak bisa lagi
melukis. Bahkan ia memutuskan keluar dari sekolahnya, padahal ujian tinggal 3
bulan lagi.
Di tengah kesedihan Jingga yang mendalam, Vincent
memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Dengan setia ia menemani dan menjaga
Jingga. Jingga mulai bangkit dari keterpurukannya. Namun itu tak berlangsung
lama. Akhirnya Vincent tahu bahwa ternyata ialah yang menyebabkan Jingga buta.
saya sudah bolak balik baca buku ini...ga' ada bosennya...salut buat iskya...:)
BalasHapushehe.. thank you..
BalasHapusAku udah beli novelnya pas waktu bazar....r
BalasHapustapi halaman nya ngak lengkap dari halanman 145-151.... jadi ngak tau deh endingnya......
aku ngefans bgt sama novel bikinan kaka :) aku suka ceritanya , kaka ada niat buat bikin novel lagi ga ??
BalasHapuscerita-nya keren dan mengharukan. cuman, aku bingung, vincent kemana pas di endingnya?
BalasHapusIni novel pertama yg gaku baca dan gara-gara novel ini aku jadi seneng baca novel makasih kak isyka ^_^
BalasHapusMbak isyka syukriya gmn cara mendapatkan novel ini lagi ya, pernah baca di thn 2012 skrng kangen mau baca lagi, tanya di semua toko buka katanya sudah tidak di produksi lagi
BalasHapusKl di toko buku emng dh gk ada krn dh lama bgt. Coba cari di toko online kyk bukukita.com atau bukalapak mungkin masih ada.
Hapus