Sejak kecil aku menyukai dunia seni dan hal-hal berbau kreatif. Cita-citaku, kalau nggak jadi penulis ya ilustrator (baca: My Passion Story ) Berangkat dari hal itu, aku memilih jurusan seni sebagai pendidikan formalku. Selama ini aku cukup idealis dan ambisius dalam mengejar sesuatu. Di sekolah aku termasuk murid berprestasi. Aku senang ikut berbagai kompetisi dan sering memenangkan penghargaan. Aku juga berhasil mendapatkan beasiswa di kampus ternama yang menjadi impian banyak orang. Lalu, setelah lulus aku bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan fashion, sesuatu yang memang aku inginkan selama ini. Tapi semuanya terhenti sejak aku punya anak. Aku merasa kehilangan banyak hal. Tidak adanya pencapaian membuatku merasa " unworthy ". Bisa dibilang itu menjadi salah satu titik terendahku (baca: Perjalanan Seorang Ibu Berdamai dengan Diri Sendiri ) Namun, di saat bersamaan, seolah Tuhan ingin memberitahuku, bahwa hidup tidak sekedar mengejar nilai dan angka-an
Capung yang melintas siang tadi
terhuyung murung
“Matahari basah kuyup lalu pingsan
setelah banjir menyapu negerinya!”
Pantas
awan mengerak
air mulai berloncatan
di kakiku
Ah, emak lupa angkat jemuran
Bapak tak pulang sejak pamit ke pulau
seberang
Muka pintu berembun enggan
terkatup
Telungkup mata di atas sepasang lutut
Air meriap di dada
Kalau hujan reda,
Aku ingin punya candikala
seperti gambar di kalender
kupinang serumpun alang-alang
bunga adalah altar
dan saksi bagi utusan langit yang datang bertandang
Walet berwajah pucat berteduh di balkon
tetangga
Di sudut laba-laba menggigil, memintal benang
terakhir
Bibirnya berucap putus asa ” Bagaimana menyulam
baju hangat?”
Sekeping logam dalam cawan kelelahan mengukur
jalan
Atap kardus menyerah kalah di tengah pertikaian
Laron...laron
hati-hati bangun rumah
Cacing...cacing
Ini tanah sengketa
Katak...katak
Kasihan ya,
tak punya sawah
Kupu,
Tunggu aku setelah hujan reda
Ranting, kaleng, tiang, puing kelebat berujud kelewang
Mak,
Aku berenang!
Gedung-gedung berjatuhan
seperti mainan yang kurobohkan kalau bosan!
(8 Desember 2009)
Komentar
Posting Komentar