Sejak kecil aku menyukai dunia seni dan hal-hal berbau kreatif. Cita-citaku, kalau nggak jadi penulis ya ilustrator (baca: My Passion Story ) Berangkat dari hal itu, aku memilih jurusan seni sebagai pendidikan formalku. Selama ini aku cukup idealis dan ambisius dalam mengejar sesuatu. Di sekolah aku termasuk murid berprestasi. Aku senang ikut berbagai kompetisi dan sering memenangkan penghargaan. Aku juga berhasil mendapatkan beasiswa di kampus ternama yang menjadi impian banyak orang. Lalu, setelah lulus aku bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan fashion, sesuatu yang memang aku inginkan selama ini. Tapi semuanya terhenti sejak aku punya anak. Aku merasa kehilangan banyak hal. Tidak adanya pencapaian membuatku merasa " unworthy ". Bisa dibilang itu menjadi salah satu titik terendahku (baca: Perjalanan Seorang Ibu Berdamai dengan Diri Sendiri ) Namun, di saat bersamaan, seolah Tuhan ingin memberitahuku, bahwa hidup tidak sekedar mengejar nilai dan angka-an
Buat penyuka desain grafis kayaknya perlu deh dateng ke sini. Bisa nambah wawasan dan inspirasi. Banyak stand yang ditawarkan. Mulai dari stand kaos, film, majalah dan komik. Ada juga game-game seru yang sayang kalo nggak dicoba. Contohnya satu ini ni, tinju maut! Ada juga game berburu hantu, follow the dancer, dan emm.. semacam ular tangga gitu tapi bukan. Apa ya namanya..???
Buatku, ini salah satu pameran tergokil. Tau kenapa? Aku ketemu Cristian Sugiono, mondar mandir di sampingku. Tapi anehnya, orang-orang biasa aja. Nggak ada yang ngejar-ngejar, minta tanda tangan atau foto bareng kayak di tv-tv itu. Pokoknya nggak ada yang heboh (sepertiku). Mungkin udah biasa kali ya? Bandung kan beda sama jogja yang kalo pengen ketemu artis harus bertapa dulu 3 hari tiga malam. Bodo amat deh, sekali-sekali norak kan nggak papa. Lagipula kesempatan nggak akan datang dua kali. Hingga akhirnya, tarrraaaa... dapet deh foto bareng si ganteng cristian sugiono. Gak cuma si ganteng itu, ada juga denis adiswara yang lagi liat-liat pameran. Tu loh, yang pernah jadi mamet di film AADC.
![]() |
Dan ceritapun ditutup dengan akhir yang manis. Sebelum pulang, kami mampir ke warung mie ayam dekat jembatan pasopati. Rasanya enak, meski masih lebih enak (dan murah) mie ayam di jogja. Tapi yang terpenting dari itu semua adalah rasa kebersamaan. Senang bisa bermain dan berkumpul dengan teman-teman. :-)
Komentar
Posting Komentar